Tayangan halaman minggu lalu

Minggu, 08 Mei 2011

PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA

A. Pengertian Sampah
 Sampah adalah sebutan untuk sisa akhir dari sebuah proses produksi. Dalam pengertian sehari – hari sampah diidentikkan dengan sesuatu yang sudah tidak bisa dipakai /digunakan untuk suatu manfaat.
 Sampah bisa dibedakan menurut jenisnya sebagai berikut :

B. Pengelompokan Sampah
1. Berdasarkan bentuknya :
 a. Cair, misalnya adalah limbah sisa cucian rumah tangga, sisa – sisa makanan yang sangat mungkin mengandung sisa detergen, minyak, lemak, pestisida dan zat berbahaya lain.
 b. Padat, misalnya sampah plastic, daun, kertas, kaca, besi dan lain- lain.
 c. Gas, misalnya asap rokok, asap dari kegiatan memasak, pembakaran , cerobong asap pabrik, asap kendaraan , bau – bauan , dan lain – lain.
2. Berdasarkan sifat penguraiannya dibedakan menjadi :
 a. Sampah organic, adalah sampah yang dapat terurai dengan proses alamiah. Contoh sampah organic adalah daun – daunan dan bagian pohon lain , atau barang – barang yang dibuat dari bahan yang alami.
 b. Sampah an organic, adalah sampah yang tidak bisa terurai secara alamiah atau memerlukan waktu sangat lama untuk bisa diuraikan.


C. Pengelolaan Sampah
 Karena sifatnya yang bermacam – macam sampah memerlukan cara tersendiri pula dalam pengelolaannya. Mengelola sampah daun tentu berbeda dengan mengelola sampah plastic atau sampah kertas. Untuk itu diperlukan suatu cara agar sampah dapat dikelola secara terpisah sesuai jenisnya. Hal ini terutama untuk sampah an organic yang sulit terurai. Misalnya sampah plastic yang memerlukan waktu selama 1000 tahun untuk bisa terurai ( dekomposisi ) sempurna dengan tanah. Selama menumpuk dalam waktu 1000 tahun itulah plastic akan menimbulkan berbagai masalah bagi manusia. Zat – zat pencemar yang terkandung dalam plastic akan merasuk ke dalam tanah dan menimbulkan pencemaran tanah dan air. Belum lagi secara fisik plastic akan mengurangi kesuburan tanah dan mengurangi daya serap tanah terhadap air karena sifatnya yang kedap air.
 Bagaimana kita memperlakukan sampah ?
Memilah / mengelompokkan sampah berdasarkan sifatnya : organic dan anorganik.
 Dalam praktek sehari – hari kita bisa menyediakan tempat sampah yang berbeda untuk jenis yang berbeda. Biasanya sampah dipilah menjadi tiga jenis yaitu sampah daun dan sejenisnya, sampah plastic dan sejenisnya, sampah kaca/besi dan sejenisnya.
 Untuk sampah organic bisa ditimbun dalam tanah, setelah terurai sempurna akan menjadi humus yang menyuburkan. Atau didaur ulang menjadi kompos dengan proses tertentu. Kalaupun terpaksa dibakar karena lahan tempat penimbunan yang tidak memungkinkan, maka asap pembakaran dari sampah organic jauh lebih aman bagi kesehatan dibandingkan asap pembakaran sampah anorganik ( plastic )
 Untuk sampah an organic dan limbah cair dapat dikelola dengan cara sebagai berikut :


1. Reduce ( mengurangi pemakaian )
 Plastik ( dan bahan sejenis ; alominium foil, styrofoam ) memang “benda favorit” yang banyak dipakai untuk berbagai keperluan. Belanja di pasar, supermarket, warung, sampai pedagang kaki lima semua menggunakan plastic untuk kemasan sehari – hari. Tiada hari tanpa plastic dan itu berarti juga menambah jumlah sampah plastic. Dalam sebuah penelitian, satu keluarga dengan 4 anggota keluarga akan menyumbang sampah plastic sebanyak 1460 buah tiap tahun !
 Peran ibu rumah tangga dalam mengurangi sampah plastic :
• Membeli barang atau kemasan yang bisa didaur ulang atau mudah terurai dan membatasi pemakaian barang yang akanmenjadi sampah organic.
• Membawa tas khusus saat belanja agar tidak membawa pulang tas plastik.
• Membeli barang yang bisa diisi ulang ( refill )
• Bila membeli makanan usahakan membawa wadah dari rumah
• Membiasakan belanja sekalian dalam jumlah besar, missal untuk keperluan satu bulan. Selain menghemat pengeluaran juga menghemat kemasan.
• Membeli barang yang kemasannya dapat dipakai untuk keperluan lain.
• Menggunakan kemasan plastic degradable (bisa terurai)
Peran ibu rumah tangga dalam mengurangi penggunaan air :
• Tidak membiarkan air kran mengalir tanpa henti.
• Memeriksa secara rutin kran dan saluran air untuk mencegah hilangnya air karena kebocoran pipa .
• Menggunakan mesin cuci untuk kapasitas cucian yang banyak, untuk cucian sedikit cuci pakai tangan.
• Memanfaatkan air sisa cucian baju untuk mencuci kendaraan atau perabotan lain.
• Memanfaatkan air cucian beras dan sayuran untuk menyiram pohon
• Menggunakan gelas dalam ukuran kecil untuk menghindari sisa air yang tidak terminum.
• Menggunakan detergen rendah busa untuk mengurangi pemakaian air bilasan.
2. Re use ( menggunakan kembali )
 Reuse adalah menggunakan kembali sampah ( plastik ) untuk keperluan yang berbeda. Cara yang paling biasa adalah menggunakannya untuk mengemas lagi barang yang lain atau untuk alas tempat sampah. Tetapi dengan sedikit kreatifitas, sampah plastic dan sampah – sampah yang lain bisa digunakan lagi bahkan memiliki nilai ekonomi,misalkan dibuat tas, keranjang dan pernik – pernik lain sesuai kreatifitas masing – masing.
3. Recycle ( mendaur ulang )
 Recycle ( daur ulang ) adalah menghancurkan sebuah benda kemudian diproses hingga menjadi barang yang baru.
 Misalnya sampah kertas yang dibuat bubur kertas dan dibuat lagi menjadi jenis kertas atau barang yang lain, pembuatan kompos dari sampah daun, dan lain – lain. Bubuk gergaji kayu, sekam dan batang padi dicampur dengan material semen dan resin bisa digunakan sebagai material / bahan bangunan.








Mengapa sih…..plastik berbahaya ?
Plastik dan turunannya termasuk dalam golongan polimer dengan rantai atom yang panjang. Dalam proses pembuatan plastic selain polimer juga ditambahkan zat aditif lain, yang seharusnya tidak boleh melebihi dari standar yang telah ditetapkan. Zat aditif inilah yang membahayakan kesehatan. Apabila proses pembuatan plastic tidak benar, zat aditif ini – yang seharusnya terikat pada rantai polimer – akan terlepas dan bercampur dengan makanan. Pelepasan zat aditif ini akan semakin dipercepat oleh suhu yang meningkat.
Styrofoam, yang merupakan turunan senyawa polimer, terbuat dari butiran styrene yang dalam proses pembuatannya menggunakan benzene. Dan benzene ini termasuk zat yang bisa menimbulkan penyakit. Saat benzena – yang larut dalam makanan melalui perpindahan dari Styrofoam – tertelan dan masuk ke dalam saluran darah dalam jangka waktu lama akan merusak susmsum tulang. Akibatnya adalah kerusakan sel darah merah sehingga terjadi anemia,efek lain adalah imunitas akan berkurang sehingga mudah terinfeksi penyakit. Pada perempuan benzene akan mempengaruhi siklus menstruasi dan mengancam kehamilan.
Perpindahan zat berbahaya ini, baik pada plastic maupun styrofoamakan semakin cepat dalam kondisi makanan panas, tinggi kadar lemak dan asam.
Jadi dalam penggunaan plastic untuk kemasan makanan ( kalau terpaksa ) pilih plastic yang memang aman untuk wadah makanan. Label aman pada kemasan plastic adalah adanya tanda/gambar sendok dan garpu di belakang kemasan, juga tidak menggunakan plastic untuk wadah makanan panas.


TUJUH ALASAN ( LAGI ) UNTUK “SAY NO TO PLASTIC BAG “
1. Plastik sangat sulit terurai, butuh waktu 1000 tahun agar plastic dekomposisi sempurna ke dalam tanah sehingga menyebabkan pencemaran tanah dan air.
2. Plastik dibuat dengan menggunakan minyak bumi, dengan menggunakan plastic berarti kita membuang minyak bumi, padahal minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui, dan saat ini mulai langka.
3. Limbah plastic sering menyebabkan kematian hewan. Di Australia tercatat lebih dari 100 ribu hewan laut mati per tahun karena terbelit atau menelan sampah plastic. Saat tubuh hewan telah terurai, sampah plastic yang ada dalam tubuh hewan tersebut kembali ke alam dalam keadaan utuh tidak terurai
4. Sekitar 80% sampah lautan berasal dari daratan dan hampir 90% adalah sampah plastic. Dalam bulan Juni 2006 program lingkungan PBB memperkirakan setiap milpersegi ada 46.000 sampah plastik mengambang di lautan.
5. Hasil pembakaran sampah plastic yang bercampur dengan udara dapat menyebabkan autism, kanker, terutama penyakit saluran nafas.
6. Kantong plastic terbuat dari bahan polimer, kandungan berbahaya yang terikat dalam rantai polimer akan sangat berbahaya bila terlepas ke dalam makanan.
7. Limbah kantong plastic yang dibuang ke saluran air dapat menyumbat aliran air dan menyebabkan banjir, juga mudah menjadi wadah jentik nyamuk ( demam berdarah ).



MEREKA SUDAH PEDULI…… BAGAIMANA DENGAN KITA ?
1. Adanya beberapa supermarket/waralaba yang menggunakan produk plastic ramah lingkungan yang terbuat dari campuran biji plastic dan singkong, akan terurai dalam waktu 6 – 10 minggu, relative aman untuk kemasan makanan, missal Ecoplas dan Oxium.
2. Di Jogyakarta ada sebuah toko yang memasang pengumuman “ Setiap pembeli yang menolak menggunakan kantong plastik akan dikenakan potongan harga Rp 500 “
3. Pemerintah Taiwan memberi perintah kepada semua restoran dan supermarket untuk memberi tambahan harga kepada pembeli yang meminta kantong plastic atau membeli barang plastic.
4. Di Sidney diadakan sebuah program selama 2 bulan di mana semua penghuni kota dapat menukarkan 20 buah kantong plastic dengan sebuah tas kain. Dengan cara ini diharapkan warga kota akan terbiasa dengan tas kain dan menolak menggunakan tas plastic.
5. Negara bagian Maharashtra, India, pada tahun 2005 melarang produksi, penjualan dan penggunaan kantong plastic setelah banyak klaim yang menunjukkan bahwa kantong plastic telah menyumbat saluran air dan menyebabkan banjir.
6. Bagaimana dengan Indonesia ? Menurut Menteri KLH, seperti dikutip oleh Kompas, akan menggelontorkan peraturan yang membatasi penggunaan kantong plastic. Jadi ditunggu saja realisasinya. Bagaimana dengan kita ? Kita mulai dari kita sendiri untuk menggunakan kantong plastic seminimal mungkin.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar